Solusi wanita - Salah satu pencegahan kanker serviks
Bukan influenza yang membunuh satu perempuan Indonesia setiap satu jam, membuat Indonesia kehilangan 600–750 orang perempuan produktif setiap bulannya. Biang keladinya adalah sebuah penyakit yang nyaris tanpa gejala, menjangkit dan menyebar diam-diam. Penyakit itu adalah kanker leher rahim. Nama populernya…kanker serviks!Jumlah kasus kanker serviks di Indonesia, menurut IDI, adalah 40–45 kasus baru per hari. Itu jumlah yang mengkhawatirkan dan Anda tidak boleh menjadi yang selanjutnya! Penanganan kanker serviks cenderung kompleks: membutuhkan waktu lama dan teknologi yang mutakhir. Namun itu bukan berarti bahwa kanker serviks tidak bisa dihindari. Dengan pendeteksian yang tepat waktu, kanker serviks bisa diatasi.
Berikut ini adalah cara yang bisa Anda lakukan untuk memastikan bahwa Anda tidak menderita kanker serviks. Jangan baca tulisan ini sendiri, ajak pula anak gadis Anda karena kita punya cara untuknya juga.
Pap Smear
Ini cara untuk Anda. Pap smear adalah pengujian medis untuk mendeteksi keberadaan sel-sel abnormal di sekitar leher rahim sampai pinggul seorang perempuan. Pengujian ini, terutama, akan menunjukkan apakah terdapat human papilloma virus (HPV) tipe 16 dan 18—dua tipe HPV yang menjadi penyebab dari 70% kasus kanker serviks di dunia. Perempuan yang sudah menikah atau yang sudah rutin melakukan hubungan seksual disarankan melakukan pap smear satu kali per tahun.
Secara teknis, pap smear akan dilakukan dengan, pertama-tama, memasukkan sebuah alat ke organ genital perempuan. Alat itu akan membuat organ genital terbuka dan dokter akan memasukkan sebuah spatula ke dalamnya, mengambil contoh sel dari luar dan liang serviks. Setelah itu, sebuah sikat kecil berbulu halus akan dimasukkan ke organ genital untuk mengambil contoh sel dari kanal serviks. Contoh-contoh sel tersebut akan ditempelkan ke kaca objek, disemprot zat untuk fiksasi, disimpan di sebuah botol kaca, dan dikirim ke laboratorium.
Anda tidak perlu takut untuk melakukan pap smear. Ini aman dan minim rasa sakit. Soal biaya, Anda pun tidak perlu khawatir. Biaya melakukan pap smear berkisar antara Rp0–Rp200.000. Satu informasi lagi untuk Anda: di London, pap smear diperkirakan telah mencegah 700 kematian karena kanker serviks!
Vaksin HPV
Ini cara untuk Si Gadis. Meskipun menurut beberapa ahli pap smear bisa dilakukan kepada seorang perawan, yaitu dengan mengambil contoh-contoh sel di mulut vaginanya, pap smear bukan tindakan yang tepat untuknya. Vaksinasi HPV adalah tindakan yang lebih tepat untuk para perawan.
Vaksinasi HPV adalah menyuntikkan bibit-bibit virus papilloma yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh seorang perempuan. Vaksin-vaksin HPV itulah yang akan membuat tubuh kita kebal terhadap HPV. Secara umum, terdapat dua jenis vaksin HPV, yakni vaksin bivalen (Cervarix®) dan vaksin quadrivalen (Gardasil®). Kedua vaksin tersebut memiliki efikasi (potensi ketercapaian manfaat) 96–100% dalam mencegah kanker leher rahim yang disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18. Khusus vaksin quadrivalen, ia juga dapat mencegah penyebaran HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan kutil kelamin.
Secara teknis, vaksinasi HPV harus dilakukan sesuai dengan jadwal medis, tiga waktu untuk tiga kali suntikan dengan dosis 0,5 ml per suntikan. Vaksinasi bivalen harus dilakukan dengan jadwal 0, 1, dan 6 bulan. Sedangkan jadwal vaksinasi quadrivalen adalah 0, 2, dan 6 bulan. Jadi, kalau Si Gadis telah disuntik vaksin bivalen, misalnya, pada tanggal 7 November 2015, ia harus disuntik lagi pada 7 Desember 2015. Ketiga kalinya, ia harus disuntik pada 7 Mei 2016.
Soal biaya, vaksinasi HPV berbeda jauh dengan pap smear. Sampai tuntas, dalam artian sampai tiga kali disuntik, kita perlu Rp3–6 juta. Namun pertimbangan kesehatan yang berjangka panjang, mengingat vaksinasi HPV telah terbukti menurunkan risiko kanker serviks sampai 75%, itu adalah harga yang sesuai. Lalu, kapan waktu paling tepat untuk melakukan kedua hal di atas? Lebih cepat lebih baik. Mungkin hari ini Anda bisa memulainya dengan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.