Tips menghindari penipuan franchise

Tips menghindari penipuan franchise
Tips & Trik menghindari penipuan reseller / franchise

1. Mengenali kekuatan.

Bisnis reseller / franchise / bo adalah bisnis yang memerlukan dana yang besar. Oleh karenanya, sebisa mungkin pertimbangkan dana yang Anda miliki saat ini dengan reseller / franchise / bo yang akan Anda ajak kerjasama. Usahakan pada saat kerjasama, jangan melalui broker karena itu pasti akan merugikan Anda.

2. Analisa Tren Pasar.

Disini perlu kehandalan Anda sebagai seorang investor, yakni bagaimana Anda harus bisa mengenali trend apa yang sedang ada di pasaran atau memiliki kesempatan berkembang di masa mendatang. Jenis reseller / franchise / bo seperti pendidikan, makanan, Pakaian adalah tiga jenis reseller / franchise / bo yang lebih stabil dibanding jenis reseller / franchise / bo lainnya. Saat ini, ketiga bidang tersebut adalah bidang yang menjadi kebutuhan di masyarakat.

3. Prospek dan Penerimaan.

Biasanya untuk melihat hal ini dilakukan secara bersamaan dengan analisa trend pasar. Untuk melihat apakah jenis bisnis reseller / franchise / bo itu berprospek atau tidak adalah membandingkan dengan kompetitor sejenis. Proses membandingkan ini harus Anda lakukan dengan menggunakan parameter yang sama, misalkan apabila Anda mengukur perusahaan A dari harga, maka usaha yang Anda miliki harus diukur dari harga juga, dan seterusnya.

4. Meneliti Proposal.

Untuk mengetahui apakah bisnis reseller / franchise / bo tersebut bagus atau tidak adalah dengan melihat ketersediaan rencana bisnis (business plan) dalam bentuk tertulis. Mengapa tertulis? Karena dengan ada perencanaan tertulis tersebut, Anda dapat mengenal secara lebih detail jenis bisnis reseller / franchise / bo yang akan Anda berinvestasi di dalamnya. Hal ini juga untuk menghindari penipuan dari orang yang menawarkan usaha/bisnis reseller / franchise / bo .

5. Proyeksi Keuntungan.

Usahakan pada saat memilih jenis bisnis reseller / franchise / bo sebagai bidang investasi Anda lihat apakah bisnis reseller / franchise / bo tersebut memiliki proyeksi keuntungan besar atau tidak. Apabila tidak besar, maka justru bisnis reseller / franchise / bo tersebut akan menjadi ladang yang menguras tenaga dan pikiran Anda dalam jangka wakti panjang. Lalu, jangan terlalu percaya dengan bisnis reseller / franchise / bo yang menjanjikan janji-janji pandapat yang wah Karena bisa jadi bukan untung yang Anda dapat malah kerugian yang jumlahnya besar. Lalu bagaimana bisa lebih aman memilih waralaba yang memberi keuntungan? Gunakan saja rumus perhitungan bisnis reseller / franchise / bo , GS-E = C (GS = Gross Sales; E=Expense yang dikeluarkan dalam setahun; C=Cash Flow).Pertimbangkan komponen biaya operasional dan pengeluaran lain dalam menentukan nilai expenses.

6. Tenaga Kerja.

Dalam suatu usaha selain ketersediaan modal dan peralatan, tenaga kerja adalah hal paling penting. Oleh karena itu, saat Anda memilih bisnis reseller / franchise / bo usahakan memilih bisnis reseller / franchise / bo yang mempekerjakan sedikit karyawan, tetapi memiliki standard kerja yang baik. Hal ini tentu akan berdampak kepada uang yang akan Anda keluarkan untuk membayar gaji/tunjangan karyawan akan lebih berkurang jumlahnya dibanding apabila memiliki karyawan yang banyak.

7. Keuntungan dan Dukungan.

Maksud dari tips ke tujuh ini adalah apakah para Distributor/ Franchisor anda dapat memberikan bantuan finansial kepada Anda jika Anda mengalami kesulitan keuangan nantinya. Distributor/ Franchisor yang baik akan selalu memberikan pengarahan dan bantuan bagaimana menjalankan bisnis Anda (asistensi) serta memonitor hingga sistemnya berjalan dengan baik. Pastikan bahwa bantuan ini sudah terakomodasi dalam sistem bisnis yang ditawarkan.

8. Lokasi.

Pelajari dengan teliti apakah lokasi yang Anda inginkan memenuhi kriteria persetujuan pembelian. Distributor/ Franchisor yang bagus pasti menyediakan data dan informasi yang akurat terkait kondisi lokasi yang menjadi syarat pembelian. Lokasi yang diisyaratkan biasanya berhubungan dengan luas lokasi, target pasar, proyeksi penjualan yang bisa dicapai, kelancaran transportasi, sarana-sarana pendukung di sekitarnya dan termasuk informasi tentang kompetitor.

9. Kunjungi Kantor.

Sebelum Anda memberikan kepastian untuk memilih waralaba yang akan Anda jadikan bidang investasi, lakukan kunjungan ke kantor pewaralaba terlebih dahulu atau langsung ke pemilik bisnis waralaba tersebut. Mengapa hal ini dianjurkan? Karena dari sini, Anda bisa melihat apakah pewarala tersebut sungguh-sungguh dan jujur dalam berinvestasi dengan Anda atau tidak. Setelah Anda yakin, jangan langsung tanda tangan surat kerjasama dahulu, sambangi atau datangi kantor terwaralaba yang sudah beroperasi minimal satu atau dua tahun sebelumnya. Dari situ, Anda akan dapat memperoleh pengalaman dari terwaralaba tentang kesuksesan yang mereka raih dari menjalankan usaha waralaba tersebut.