Fakta ilmiah kerokan/kerikan

Kerokan yang dalam bahasa Inggrisnya Scraping of back atau ada juga yang bilang Graston Technique, bagi masyarakat Indonesia merupakan salah satu metode pengobatan alternatif yang disukai, karena selain mudah dan bisa dilakukan oleh setiap orang, kerokan juga dianggap manjur bagi penyakit-penyakit ringan, pusing, perut kembung, dan masuk angin. Banyak orang percaya bahwa dengan meng'kerok' bagian tubuh kita akan membuat pori-pori kulit terbuka lebih lebar dan membuat angin yang terjebak dalam tubuh bisa keluar. Orang yang habis melakukan kerokan juga biasanya akan merasa hangat karena efek dari minyak kayu putih ataupun balsem yang biasanya digunakan sebagai media tambahan dalam kerokan agar tak mengakibatkan kulit yang di kerok terluka atau lecet, selain dianggap manjur kerokan juga sudah menjadi tradisi turun-temurun di masyarakat kita, namun di balik semua itu masih ada beberapa hal tentang kerokan yang mungkin anda belum ketahui.

Kerokan itu sebenarnya menggunakan rumus Fisika

Fakta ilmiah kerokan/kerikan
Kebanyakan dari saudara mungkin tak menyadari kalau kerokan itu merupakan bukti nyata dari salah satu theori dari Einstein, yang paling melegenda yaitu E = mc2, Tanpa kita sadari saat kita sedang menggesekan koin secara berulang-ulang pada kulit, saat itu juga kita sedang memprakterkan rumus dari theori E = mc2 yang sederhananya menjelaskan bahwa dua permukaaan benda yang beergesekan dapat menciptakan energi, dala keokan sendiri dua benda yang bergeseka itu adalah koin dan kulit sedangkan energi yang di hasilkan merupakan hawa panas dari tubuh yang muncul saat kulit kita secara konsister di gosok dengan koin, hal ini jugalah yang membuat tubuh kita terasa hangat setelah habis kerokan.

Kerokan memicu peningkatan Zat Endorphin dalam tubuh

Fakta ilmiah kerokan/kerikan
Anda pasti pernah merasa nyaman setelah di kerok.. tapi itu semua ternyata bukan hanya karena tubuh anda yang telah menjadi hangat sehingga andamerasa nyaman, ada penyebab lain yang membuat anda merasa nyaman dan tenang setelah kerokan, hal itu adalah karena meningkatnya kadar zat beta endorfin secara drastis. Endorfin sendiri merupakan sebuah senyawa yang di produksi tubuh dan sering di sebut sebagai Morphine alami yang mampu memberi perasaan tenang dan nyaman pada tubuh dan juga meningkatkan kekebalan tubuh, tubuh biasanya akan menghasilkan Endorfin saat kita merasa bahagia ataupun tertawa.
Menurut Prof Dr dr Didik Gunawan Tamtomo, PAK, MM, MKes yang pernah melakukan penelitian tentang kerokan, di temukan fakta bahwa saat tubuh manusia di kerok terjadi peningkatan aktivitas aktivitas glandula pituitaria dan pemecahan pro hormon proopiomelanocortin (POMC) dari sel-sel keratinosit dan sel endotel kapiler. aktivitas tadi merupakan penyebab utama meningkatnya kadar beta endorfin. karena itulah saat di kerok orang akan merasa nyaman dan tenang

Kerokan Melancarkan Peredaran Darah

Fakta ilmiah kerokan/kerikan
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Didik mengenai kerokan selain meningkatkan produksi senyawa beta endorfin, kerokan juga mampu melebarkan pembuluh darah, yang berdampak pada lancarnya peredaran sel darah dao oksigen pada pembuluh darah. dari penemuan ini pula di temukan sebua fakta lain bahwa kerokan dapat menurunkan kadar prostaglandin dalam tubuh manusia, Prostagladin (PG) merupakan senyawa lemak yang membuat tubuh kita terasa nyeri dan pegal, senyawa lemak ini di hasilkan oleh asam lemak dalam tubuh manusia melalui proses enzimatik. Penurunan kadar Prostaglandin dalam yubuh saat kerokan di picu oleh meningkatnya kada beta endorfin yang mengakibatkan proses enzimatik pada asam lemak menurun dan berefek juga pada penurunan senyawa Prostaglandin.

Bagian tubuh yang bisa di kerok dan siapa saja yang boleh kerokan

Fakta ilmiah kerokan/kerikan
Setelah membahas manfaat dari kerokan mari kita sekarang beralih ke tata cara kerokan yang baik, daerah mana saja yang boleh di kerok serta siapa saja yang boleh dan tidak boleh untuk kerokan, pertama kerokan yang baik sebaiknya dilakukan dengan satu arah saja yaitu dari arah dalam punggung tepatnya area samping ruas tulang belakang menuju ke luar, jangan di lakukan secara bolak balik karena justru akan melukai kulit dan bukanya sembuh justru malah akan tambah sakit.

kedua bagian tubuh mana saja yang boleh dan sebaiknya di kerok, bagi kebanyakan orang semakin banyak bagian tubuh yang di kerok akan membuat penyembuhan semacin cepat, tapi ternyata pikiran itu salah, bagian tubuh yang paling memberi hasil optimal saat di kerok adalah daerah punggung, karena di daerah ini terdapat seluruh jalur pembuluh darah yang ada di tubuh, jadi dengan mengerok bagian ini saja sudah cukup, sedangkan bagian yang tak boleh di kerok adlah daerah leher terutama leher bagian depan karena terdapat tulang-tulang rawan yang merupakan penyangga utama sistem pernafasan manusia dan juga syaraf-syaraf penting yang kalau rusak bisa membahayakan kesehatan.

yang ketiga siapa saja yang boleh kerokan, pada dasarnya semua orang boleh kerokan tapi khusus bagi wanita yang sedang mengandung kerokan sangatlah tak di anjurkan karena bisa mengakibatkan bayi lahir prematur, hal ini di sebabkan karena saat seseorang di kerok produksi zat 'cytokines' (Zat anti Peradangan) dalam tubuh akan meningkat , hal ini bisa memicu kontraksi pada kandungan yang terjadi sebelum waktunya.

Kerokan tak hanya ada di Indonesia

Fakta ilmiah kerokan/kerikan
Ternyata metode penyembuhan tradisonal dengan menggesekan suatu obyek ke kulit dengan maksud untuk mengeluarkan angin dari dalam tubuh tak hanya ada di Indonesia, metode serupa juga ada di negara-negara tetangga kita seperti Cina, Vietnam, Kamboja, atau Laos, namun berbeda dengan dengan di Indonesia yang biasanya menggunakan koin, di negara lain misalnya Cina, kerokan yang di kenal dengan nama 'Gua Sha' biasanya menggunakan semacam batu Giok dan juga menggunakan semacam miyak tradisional untuk mencecah iritasi pada kulit, meskipun memiliki obyek yang bebeda-beda dalam mempraktekan kerokan, tujuan dari kerokan di setiap negara merupakan sebuah cara untuk mengusir angin berlebihan yang terjebak dalam tubuh, contoh kearifan lokal ini tergambar dari nama kerokan di negara Vietnam 'Cao Gio' yang jika di artikan dalam bahasa Indonesia berarti "Mengusir Angin"

Masuknya Bakteri dan Virus

Fakta ilmiah kerokan/kerikan
Saat kita mengerok atau mengerik tubuh kita, pori-pori kulit akan terbuka lebar oleh karena efek gesekan kulit dengan benda tumpul maupun karena panas tubuh yang meningkat. Saat pori-pori kita membesar maka akan memudahkan angin masuk kembali ketubuh dengan membawa bakteri dan virus dari udah kedalam tubuh. Memang efeknya tidak akan langsung terasa oleh tubuh kita tapi akan muncul efek dikemudian hari. Sebagian besar orang akan merasa ketagihan saat dikerok dan pasti akan melakukannya lagi saat dia terserang masuk angin. Nah semakin sering kita dikerok dan semakin sering pula pori- pori kita melebar, maka akan semakin banyak juga virus dan bakteri yang masuk kedalam tubuh kita.