Mengenai Franchise atau waralaba
Apa pengertian Waralaba atau Franchising ? Secara harfiah
Waralaba/franchise adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Pengertian waralaba versi Indonesia adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialah suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
Dukungan yang diberikan oleh franchisor waralaba makanan cepat saji terhadap franchisee pada umumnya berupa transfer pengetahuan dan pengalaman menangani aneka permasalahan bisnis yang dijalankan. Dukungan yang tidak umum adalah seputar keuangan. Kalau dijabarkan secara detail mungkin yang tampak akan seperti ini
1. Menyediakan training karyawan.
Training karyawan adalah hal yang wajib dilakukan franchisor sebagai proses awal transfer ilmu seputar keahlian teknis mengoperasikan sebuah usaha. Sangat disarankan agar yang melakukan training bukan hanya karyawan, tapi juga franchisee hendaknya paham proses step by step yang harus dilakukan. Ini penting untuk menumbuhkan kesamaan pandang kelak bagi franchisee dan auditor yang bertugas di lapangan.
2. Menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan dalam bisnis.
Pada dasarnya perlengkapan bisnis bisa dibeli secara bebas di pasaran. Namun masalah yang banyak terjadi adalah tidak tahu harga pasaran sehingga harga yang didapat jatuhnya mahal. Franchisor yang lebih berpengalaman dapat membantu mencarikan peralatan yang tepat dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang bagus. Biasanya franchisor sudah punya supplier tetap untuk sejumlah produk yang dipakai. Inilah manfaat yang bisa didapatkan franchisee bila membeli dari franchisor.
3. Menyediakan stock bahan baku utama.
Bahan baku utama perlu di-supply dari pusat dengan tujuan menumbuhkan keseragaman rasa, warna dan tampilan pada menu produk yang dijual. Selain itu, terdapat beberapa bahan yang untuk mendatangkannya kita harus impor dari luar negeri. Ini tentu merepotkan franchisee. Dalam banyak kejadian, harga yang didapat dari pusat umumnya lebih murah daripada harga pasar. Yang mempengaruhi hal ini adalah adanya sistem membership pada sejumlah supplier atau pabrikan yang berani memberi harga khusus bagi franchisor tertentu
4. Melaksanakan training secara berkala, baik di training center maupun di cabang.
Training secara berkala perlu dilakukan sebagai bentuk transfer perkembangan ilmu terbaru, update standard operation procedure (SOP), teknik promosi produk terbaru sekaligus memupuk motivasi para karyawan di lapangan. Acara training biasanya disisipkan games yang melatih otak kanan, kecepatan, ketangkasan, kemampuan team work dan tentu saja faktor hiburan. Prakteknya bisa dibagi per posisi, per cabang, atau justru semua dikumpulkan jadi satu tanpa pemisahan jabatan.
5. Melakukan audit control seluruh cabang.
Audit dilakukan sebagai bentuk perhatian terhadap kemungkinan kesalahan praktek terhadap SOP yang ditentukan. Dalam melakukan audit dilakukan secara random (acak), tanpa pemberitahuan sebelumnya, tegas, mengacu kepada SOP, menyajikan data riil dan mampu memberi saran bagi kemajuan outlet yang bersangkutan. Yang perlu dipahami adalah audit bukanlah ajang mencari kesalahan store manager. Justru kedatangan auditor adalah untuk menunjukkan bagian mana yang kurang dan perlu segera dibenahi.
6. Melakukan perubahan harga jual ke konsumen.
Indonesia termasuk negara dengan tingkat inflasi yang fluktuatif. Mungkin hanya beberapa tahun terakhir ini harga cenderung stabil. Namun tidak menutup kemungkinan di masa mendatang harga terus beranjak naik. Kalau sudah demikian, franchisor harus jeli menangkap perkembangan ekonomi yang ada. Apakah harus menaikkan harga, atau justru menurunkan biaya produksi alias mengurangi takaran produk. Kebijakan yang umumnya diambil adalah menaikkan harga dengan berbagai pertimbangan.
7. Melakukan kegiatan promosi nasional.
Promosi nasional bisa berupa launching website korporat, mengikuti pameran franchise tingkat nasional, publikasi artikel melalui surat kabar nasional, majalah, tabloid dan sebagainya. Promosi ini penting dilakukan secara dua arah: online dan offline. Keduanya masih sangat potensial untuk menghasilkan maximum profit. Promosi offline bisa berupa media cetak skala nasional. Sedangkan promosi online berupa website perusahaan, bergabung dengan situs jejaring sosial dan forum bisnis yang sesuai bidangnya.